SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Blog Pribadi Atma Winata Nawawi

Rabu, 15 Desember 2010

AL HASIB; YANG MAHA PEMBUAT PERHITUNGAN



"Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya dan Dia Mahacepat perhitungan-Nya." (QS Ar-Ra’d: 41)
Apabila kita rajin mengamati benda-benda kosmos di angkasa, kita akan mendapati benda-benda itu bergerak stabil tanpa dipengaruhi faktor-faktor eksternal sejak jutaan tahun yang lampau. Tak bisa tidak, kita akan menyimpulkan bahwa ada sistem perhitungan yang amat komplek atasnya yang begitu alamiah. Perhitungan yang diperlukan untuk menjalankan kosmos besar itu tidak pernah bisa dijangkau oleh “rasio” manusia, siapa pun.
Lalu, siapakah yang menciptakan sistem yang begitu kompleks, rumit, dan perhitungan yang demikian akurat? Dia-lah Allah, yang menjadikan kriteria kosmis tetap untuk melindungi kelangsungan hidup manusia di muka bumi dengan cara yang sempurna, yang dengan itu manusia dapat melaksanakan tugasnya di muka bumi sebagai hamba sekaligus khalifah.
Coba renungkan betapa Allah (Al-Hasib) membuat keseimbangan kimiawi, fisiologis, dan astronomis yang ada di alam semesta secara mengagumkan sehingga tidak kita temukan kesalahan sekecil apa pun di dalamnya. Kesalahan perhitungan sekecil apa pun, bahkan sebesar rambut dibelah lima puluh (bukan sekadar dibelah tujuh), sekalipun pasti akan berakibat fatal. Di sini, tidak ada toleransi terhadap kesalahan sekecil apa pun.
“Sesungguhnya segala sesuatu telah Kami ciptakan dengan kadar (kalkulasi dan akurasi) yang ditentukan. Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan bagaikan kejapan mata.” (QS Al-Qamar: 49 dan 50).
Luar biasa! Betapa akuratnya perhitungan Allah dalam penciptaan benda-benda angkasa sehingga keberadaannya dapat dihisab sekaligus dirukyat.
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang berilmu.” (QS Yunus: 5).
“Dialah yang menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.” (QS Al-An’am: 96).
Sungguh, secerdas apa pun pikiran manusia, mereka tak bakal mampu menjangkau angka perhitungan di seluruh jagad raya dari atom terkecil hingga planet terbesar dalam berbagai jenis, orbit, dan lingkungannya. Manusia, bahkan tak bakal mampu menyebut angka perhitungan yang terjadi dalam tubuh mereka sendiri.
Al-Qur’an tidak saja menjelaskan tentang akurasi perhitungan Allah terhadap penciptaan langit dan bumi. Tapi Dia sangat cermat dalam memperhitungkan segala amal perbuatan hamba-Nya dan membalas mereka sesuai dengan keadilan-Nya.
“Sesungguhnya Allah Maha memperhitungkan segala sesuatu.” (QS An-Nisaa: 86).
"Agar Allah membalas setiap jiwa (seperti) apa yang telah mereka usahakan. Sesungguhnya Allah Mahacepat dalam menghisab.” (QS Ibrahim: 51).
Setiap perbuatan manusia, yang baik maupun yang buruk, semua diperhitungkan, tanpa ada yang kelewat. Sekecil apa pun perbuatan manusia, bahkan yang masih disembunyikan dalam hati, diketahui oleh Allah dan diperhitungkan-Nya. Kelak di hari kiamat, manusia akan melihat data, rekaman, dan dokumentasi amalnya.
“Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS Al-Zalzalah: 7 dan 8).
Lalu, hikmah apa yang bisa kita ambil dari sifat dan nama Allah Al-Hasib? Hisablah dirimu sendiri sebelum dirimu dihisab. Wallahu a’lam. (Hamim Thohari)
Disalin dari Majalah Nebula (eks ESQ Magazine) Edisi 03/Tahun IV/Februari 2008