SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Blog Pribadi Atma Winata Nawawi

Selasa, 22 Maret 2011

RUMAH YANG BERNAMA NEGARA INDONESIA



Negara dan Bangsa Indonesia dibentuk untuk rumah bersama, bukan untuk satu agama, satu suku atau satu kekuatan politik. Rumah Indonesia adalah Rumah yang menaungi semua keyakinan, semua pemikiran dan Negara Indonesia adalah pemerintahan yang ditujukan untuk memakmurkan rakyat bukan dijadikan sebagai alat penindasan. (Sebuah Catatan Harian, 2011)

Ketika saya masih duduk dibanku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada buku yang selalu saya baca dan sangat menarik walaupun bahasanya kering dan terjemahannya sedikit berantakan. “Negara Modern” karya Mc Iver. Dalam buku ini setidaknya saya belajar bagaimana organ sosial yang bernama negara berkecambah dalam ruang pikiran masyarakat dan melahirkan susunan-susunannya yang landasan dari susunannya adalah kekuasaan. Ada satu tulisan dari ahli filsafat berumur panjang Bertrand Russel, yang bercerita tentang disiplin Sparta dimana kemudian menjadi sebuah model negara dengan dasar-dasar kesederhanaan, patriotis, disiplin dan sama rasa sama rata untuk semua anggota warga negara. Nama negara ini kemudian dikenal sebagai model ‘Spartacus’ dan berabad-abad kemudian di jalan-jalan Bavaria, Jerman Selatan pada permulaan abad 20 muncul sebuah gerakan Spartacus yang beraliran kiri bertarung dengan anak-anak fasis didikan Hitler yang banyak ngumpul di sekitar kedai bir. Gerakan Spartacus ini kemudian luruh bagai musim gugur menyusul ditemukannya mayat Rosa Luxemburg mengambang pada sebuah kali dan kaum komunis hilang sama sekali diberangus Hitler gara-gara eks komunis Belanda Marinus Van Der Lubbe ketiban sial nonton gedung parlemen yang dibakar dan digelandang oleh polisi kemudian dituduh sebagai dalam pembakaran gedung Parlemen yang kemudian memancing Hitler berteriak untuk membunuhi semua pengurus partai komunis Jerman, di titik inilah eksperimen gerakan Komunisme gagal justru di tanah kelahiran Karl Marx. Negara tidak selamanya lahir dalam ketertiban, namun negara selalu memimpikan ketertiban dan bahkan ketertiban masyarakat adalah sebuah cita-cita paling besar dari berdirinya sebuah negara. Tapi betapa beruntungnya negara yang sudah memiliki pemimpin dengan daya jangkau ke depan dan tahu kemana arah negaranya berkembang.

Apa yang dipikirkan oleh Jefferson ketika ia dengan wajah gembira pulang ke Monticello dengan menunggang kuda ditengah hujan salju? Ia berhenti menjadi Presiden!, ia tahu kekuasaan adalah sebuah pekerjaan yang harus diselesaikan bukannya wahyu keprabon yang menunggu gerak lengsernya. Jefferson menolak untuk melanjutkan jabatan Presiden, begitu juga Washington yang tidak mau menjadi Raja Amerika Serikat, sampai-sampai Raja Inggris melonjak dari tempat duduknya dan bertanya “Jenis orang seperti apa Washington itu?, ia menolak menjadi Raja dari sebuah negara yang didirikannya dengan keberanian dan pertaruhan besar”. Mungkin Jefferson dan Washington tahu bahwa pemimpin tidak boleh merubah pribadinya menjadi negara, dan negara bukanlah sebagai mesin kekuasaan tetapi hanyalah pusat dari segala keteraturan dan melindungi kepentingan warga negaranya dengan kata lain, Negara bukanlah kumpulan nafsu-nafsu pemimpinnya. Jefferson hanyalah anak muda yang pandai menulis saat Deklarasi Kemerdekaan dibicarakan di Philadelphia, pikiran-pikirannya seperti Liberty Bell yang retak namun bergema. Ia juga bukan seorang lelaki yang bersih dari gosip, ia menyukai perempuan yang sudah bersuami dan menuliskan segudang rayuan pada perempuan itu. Namun toh sejarah harus mengakui dialah manusia yang mampu menciptakan sebuah eksperimen negara paling berhasil di dunia. Amerika Serikat.

Di malam-malam yang panas di sudut gang Peneleh, Surabaya. Di rumah milik Raja Jawa Tanpa Mahkota, Tjokroaminoto. Ada anak muda yang bermimpi menjadi Jefferson, ada anak muda yang mengagung-agungkan Jefferson. Kelak anak muda inilah yang kemudian di tahun 1945 berpidato di depan sebuah panitia persiapan membentuk negara baru bernama Indonesia dan sejarah mengantarkan pada kita nama anak muda itu adalah Sukarno. Namun Sukarno tahu Indonesia bukanlah tanah Amerika, tanah yang dicari untuk mencari kebebasan, tanah yang di rujuk agar penafsiran menyembah Tuhan bisa dengan bebas tanpa paksaan. Dan di tanah Amerika pula-lah Mayflower mengembangkan layarnya. Indonesia lebih dari Amerika, disinilah surganya agama-agama dunia berkecambah. Indonesia adalah pelataran terindah warisan spiritual Arab, India dan Cina. Di Indonesia pula menara intelektualitas bergaya barat mendapat bangunan suar-nya. Maka Sukarno paham, bahwa di Indonesia bukanlah tanah yang sekedar baru memahami agama, baru memahami Tuhan. Namun Indonesia adalah sesungguhnya negara tua yang jauh berpengalaman dalam dimensi spiritualitasnya. Maka ia menempatkan sebuah idee Negara Baru itu berdasarkan Restu Tuhan. Tuhan-lah alasan utama negara Indonesia lahir ke muka bumi dan menjaga ketertibannya. Kata Sukarno dalam pidatonya yang menggetarkan di muka sebuah panitia yang berniat membikin negara baru “Prinsip Ketuhanan, bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut Isa Al Masih, yang Islam menurut petunjuk Nabi Muhammad saw, orang Buddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi marilah semuanya kita berTuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa. Segenap rakyat hendaknya bertuhan secara kebudayaan........dengan cara yang berkeadaban.....ialah hormat menghormati satu sama lain....ingatlah prinsip ketiga, permusyawaratan perwakilan, disitulah tempatnya kita mempropagandakan idee kita masing-masing dengan cara toleran, dengan cara berkebudayaan!”

Sukarno yang pada akhirnya memilih tidak menjadi Jefferson, tapi ia menuruti nalurinya menjadi Raja Jawa sesungguhnya. Dan Sultan Agung menjadi pilihannya. Menjadi idola bawah sadarnya, yang seperti Onghokham bilang “Sukarno adalah Raja Jawa, kata-katanya sabda dan mitosnya adalah simbol-simbol revolusi” ya...Sukarno menjadi mesin idee untuk sebuah perubahan maka ia menggelar teater besar dalam tanah Indonesia dan ia menjadi sutradaranya seperti saat ia memimpin toneel Kelimutu di tanah Flores. Akhirnya Sukarno tidak memilih menjadi Jefferson.

Antara Jefferson dan Sultan Agung sesungguhnya hanya dipisahkan serat tipis perbedaan. Serat tipis itu adalah kediktatoran dan persamaan terbesar mereka adalah melindungi. Jefferson menciptakan eksperimen negara yang melindungi kebebasan sementara Sultan Agung menciptakan kekuasaan yang melindungi semua unsur masyarakatnya. Dari sinilah makna negara kemudian terbentuk. Sultan Agung adalah pangkal contoh Raja Jawa sesungguhnya, ia tidak memilih jalan Pangeran Jimbun alias Raden Patah yang ikut dalam gerakan pembantaian Sjekh Siti Djenar. Sekaligus menunjukkan pada sejarah bahwa kekuasaan Raden Patah adalah kekuasaan yang terdikte. Sultan Agung tidak mau didikte, oleh apapun atas nama apapun. Maka ia serang Giri Prapen dimana ceritanya melahirkan serat Centhini. Ia serang Tembayat dan seraya berkata, tidak ada apapun yang menguasai aku atas nama apapun termasuk penafsiran agama atau monopoli kebenaran. Ya Sultan Agung harus berdiri diatas segala, bukan didikte oleh sekelompok kekuatan. Karena ia adalah negara. Dan ia harus melindungi, bukan mengusir dari rumah keyakinannya.


Namun toh, sejarah hari ini tidak melahirkan seorang pemimpin yang bisa berdiri diatas segala, sejarah bangsa kita tidak memberikan negara sebagai pengayom, justru menjadi pengancam. Ahmadiyah, Salamullah, PKI, PSI, Masjumi, Tempo, atau Dewi Perssik menjadi contoh bagaimana kekuatan negara mengancam eksistensi sebuah idee, sebuah wacana bahkan hanya sekedar goyangan pantat. Negara sekali lagi dikembangkan menjadi gurita kekuasaan, bukan wasit yang adil. Untuk itulah kenapa Kekuasaan menjadi begitu memuakkan.

Syahdan, di suatu tempat di abad-abad silam. Nabi Muhammad saw, seorang pemberani yang mencetuskan sebuah cahaya baru, yang melahirkan peradaban baru ditanya seseorang setelah ia berhasil menaklukkan Mekkah. “Ya...Nabi maukah kamu menjadi seorang Raja, menjadi seorang Kaisar?” Sang Nabi hanya tersenyum dan menggeleng kepala. Ia menolak, ia tidak mau dirinya menjadi sebuah pusat kekuasaan yang pada akhirnya rentan diselewengkan. Dan Nabi tetap memilih memeras susu kambing, menjahit pakaian yang robek atau bermain kuda-kudaan dengan cucunya. Ia menolak negara, ia menolak kekuasaan karena mungkin ia tahu, betapa negara bisa menjadi palu godam yang menyakitkan. Dan tragisnya cucunya Hussein sendiri merasakan bagaimana kekuasaan menjadi sedemikian kejam.

.........Dan Nabi-pun menolak kekuasaan.

Dikutip dari Catatan Harian Seorang Sahabat.

Rabu, 16 Maret 2011


WIKILEAKS sedang jadi perbincangan hangat. Situs yang mendedikasikan dirinya sebagai “ember” itu, lagi-lagi, merilis sejumlah dokumen rahasia. Kali ini, wikileaks.org mempublikasikan dokumen-dokumen kawat diplomatik yang bersumber dari 274 kedutaan besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, termasuk dari Departemen Luar Negeri AS. Jumlah dokumennya ada 251,287 buah dan, hingga hari ini, yang dirilis belum sampai 300 dokumen.Dalam pernyataannya di situsnya, Wikileaks mengaku sengaja mencicil publikasi dokumen itu, agar masing-masing tema mendapat perhatian publik yang memadai. Bila dilepas sekaligus, rahasia negara yang penting bisa terlewatkan dari perhatian.

Sejak Wikileaks merilis kawat-kawat rahasia itu, media sedunia berpesta pora memberitakannya. Berita-berita seksi bertaburan. Misalnya soal Belanda yang menyimpan nuklir titipan Amerika Serikat; Raja Arab Saudi meminta AS menyerang Iran; pendapat dan prediksi negarawan senior Singapura Lee Kwan Yew tentang Korea dan masa depannya; dan lain-lain. Tak kurang Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton kebakaran jenggot (meski tentu ia tak berjenggot), dan mengecam pembocoran dokumen-dokumen itu.

Julian Assange, pendiri Wikileaks, juga mulai diincar. Sebelum ini, dia pernah dicoba dijerat dengan tuduhan asusila. Itu tak membuat Wikileaks goyah. Yang membuat situs itu goyah justru adalah serangan maya ke server mereka. “Serangan DDOS kini melebihi 10 gigabit per detik,” demikian pernyataan Wikileaks di Twitter, Selasa (30/11) malam waktu Jakarta.

Serangan DDOS (distributed denial of service) adalah ketika server Wikileaks dibanjiri trafik dari berbagai arah, yang bertujuan menghabiskan sumber daya server sehingga situs Wikileaks tak bisa diakses. Siapa pelakunya, wah, tak jelas. 

Nah, lalu apakah ada dokumen rahasia terkait Indonesia yang dirilis Wikileaks? Jawabannya: ada. Kawat diplomatik yang berasal dari Kedutaan Besar AS di Jakarta jumlahnya total ada 3059 buah. Dokumen aman alias tak rahasia jumlahnya ada 1510 buah. Sisanya adalah dokumen rahasia, dengan kategori “confidential” 1451 buah, dan kategori “secret” ada 98 buah. 

Sejauh ini, dokumen yang menyebut Indonesia barulah yang “menyerempet” saja. Salah satunya adalah dokumen tentang seorang direktur di Departemen Pertahanan AS yang bertemu dengan asisten Menteri Luar Negeri AS, membicarakan situasi pascakunjungan Hillary Clinton ke Jakarta, 2009 lalu. Clinton sempat mengatakan AS mempertimbangkan menyediakan “payung pertahanan” bagi negara-negara Arab moderat untuk menghadapi nuklir Iran.

Dalam dokumen yang berasal dari Kedutaan Besar AS di Tel Aviv itu, berklasifikasi “secret”, bertanggal 30 Juli 2009, pejabat Dephan AS agaknya sedikit mempermasalahkan pernyataan Hillary Clinton di Jakarta itu. Asisten Clinton lalu meluruskan, bahwa pernyataan bosnya bukan mengindikasikan perubahan kebijakan soal menghadapi Iran. Asisten itu juga menyalahkan para jurnalis peliput yang dianggap melebih-lebihkan pernyataan Clinton.

Sejumlah data rahasia negera-negara hasil dokumentasi Amerika Serikat telah tersebar di dunia maya. WikiLeaks adalah sang penyebar informasi tersebut. Berikut ini adalah rincian jumlah dokumen yang dipastikan sudah menjadi informasi publik.Ada 3.059 dokumen penting rahasia Amerika tentang Indonesia yang disusun Kedubes AS di Jakarta [baca: Ribuan Dokumen AS Tentang Indonesia Dibocorkan WikiLeaks]. Di antaranya ada laporan Congressional Research Service; Report RS21874 tentang hasil Pemilu 2004 Indonesia.

Menurut informasi yang tersebar di laman milist Rabu (1/12) ini, dokumen sangat rahasia milik AS yang berkaitan dengan Prancis mencapai 1.582 banyaknya. Di antaranya mencakup soal Presiden Nicolas Sarkozy, sebanyak 256 dokumen rahasia, dan dokumen resmi biasa mencapai 1.937. Soal Spanyol, WikiLeaks membeberkan 898 dokumen sangat rahasia versi Amerika. Angka itu masih ditambah 103 dokumen rahasia, dan 2.619 dokumen biasa.

Data dan informasi negara Turki menjadi yang terbanyak kedua dibocorkan, setelah Irak. Jumlahnya mencapai 3.298 dokumen sangat rahasia–termasuk mengenai Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan–577 dokumen rahasia, dan 4.043 dokumen resmi biasa.

Sementara soal Irak, dokumen amat rahasia yang dibocorkan mencapai sebanyak 4.127. Tambahannya, ada 1.158 dokumen berkategori rahasia dan 1.392 lainnya untuk dokumen berskala biasa. Periode informasi itu meliputi aktivitas sejak 2002 hingga 2004, soal Yordania dan Kuwait.

Secara keseluruhan, tepatnya ada 97.080 dokumen tergolong sangat rahasia yang tersebar luas oleh WikiLeaks. Jumlah tadi bertambah lagi dengan 75.792 dokumen biasa, 58.095 dokumen hanya untuk internal, 11.322 dokumen rahasia, 4.678 dokumen sangat rahasia yang tak boleh diakses non-AS (Noforn), dan 4.330 dokumen rahasia lainnya.

Merujuk rincian jenis, 145.222 dari data tadi berkaitan dengan hubungan politik eksternal, 122.954 soal internal pemerintah, 49.016 tentang ekonomi, 28.760 mengenai teroris dan terorisme, 23.857 tentang perdagangan luar negeri, dan 23.054 dokumen tentang intelijen.

Apa Itu Wikileaks?
 
WikiLeaks adalah sebuah situs yang khusus memposting dokumen-dokumen rahasia. Situs ini tidak menerima kontribusi dana dari pemerintah manapun, guna manjaga integritasnya. Bermarkas di Swedia dan didirikan pada tahun 2006. “WikiLeaks adalah organisasi nirlaba yang didanai juru kampanye hak asasi manusia, wartawan investigasi, teknologi dan masyarakat umum,” kata WikiLeaks. Wikileaks dioperasikan oleh sebuah organisasi yang dikenal dengan nama Sunshine Press dan juga mengklaim bahwa mereka didanai oleh aktivis-aktivis HAM, jurnalis-jurnalis investigatif, ahli-ahli teknologi, dan masyarakat umum. Semenjak kemunculannya, Wikileaks telah menghadapi sejumlah tuntutan hukum yang mencoba membuatnya offline (membredel situs itu).

Assange mengatakan Wikileaks menerima bahan-bahan rahasia, yang disensor, atau yang bukan untuk khlayak umum yang bermuatan politik, diplomatik, maupun etik. Sedang yang berupa kabar burung, pendapat, maupun hasil reportase yang sudah diketahui umum tidak akan diterbitkan oleh Wikileaks. "Kami menspesialisasikan untuk memungkinkan bahan-bahan dari pembocor informasi maupun dari wartawan yang disensor bisa diketahui khalayak umum," kata Assange kepada BBC.

Itulah sebabnya Wikileaks cepat menyedot perhatian. Dua tahun setelah mengudara situs ini langsung mendapat penghargaan New Media Award dari majalah Economist pada 2008. Setahun kemudian, laporan berjudul Kenya: The Cry of Blood – Extra Judicial Killings and Disappearances yang dirilis pada 2008, membuat WikiLeaks dan Assange memenangkan UK Media Award dari Amnesty International.

Pada tahun 2008, seorang bankir asal Swiss Julius Baer memenangkan sebuah gugatan untuk memblok situs itu, setelah Wikileaks merilis beberapa ratus dokumen mengenai aktivitas banknya di luar negeri. Meski begitu, sejumlah situs bayangan- -yang dioperasikan dari berbagai server di seluruh dunia masih terus beroperasi. Sepanjang hidupnya Wikileaks mengklaim telah berjuang melawan lebih dari 100 tuntutan hukum akibat materi-materi yang mereka rilis di dunia maya.

Situs ini benar-benar mengguncang dunia pada 2010 ini. Dimulai dengan membocorkan 90 ribu catatan rahasia laporan intelijen Amerika Serikat tentang perang Afganistan. Kemudian disusul dengan penayangan sebuah video tentara Amerika yang terbang dengan helicopter Apache di atas Bagdad pada 12 Juli 2007.

Bukan hanya rahasia kisah perang dan darah saja yang bertaburan di situs Wikileaks, juga menceritakan soal perempuan dan narkoba yang melibatkan tokoh-tokoh penting. Cerita-cerita seperti ini muncul setelah mereka membongkar kawat diplomatik para diplomat Amerika di seluruh dunia. Misalnya dokumen Departemen Luar Negeri AS tentang Pemimpin Lybia, Muammar Gadhafi. Para diplomat di Tripoli melukiskan bagaimana Gaddhafi sangat bergantung kepada Galyna Kolotnytska. Bahkan disebutkan sang pemimpin tak dapat melakukan perjalanan tanpa si "pirang yang menggairahkan" itu. Selain itu, disebutkan juga bahwa Gaddafi yang takut tinggal di lantai atas bangunan bertingkat dan tak mau terbang di atas air.

Lain lagi cerita kawat diplomatik dari diplomat AS di Arab Saudi. Para pejabat Konsulat AS di Jeddah menggambarkan sebuah pesta Halloween bawah tanah yang digelar tahun lalu oleh seorang anggota keluarga kerajaan. Pangeran kaya dari keluarga besar Al-Thunayan disebutkan menggelar pesta dengan menghadirkan pelacur dalam jumlah berlimpah. Tentu ada alkohol juga. "Meski tidak menyaksikan langsung peristiwa tersebut, kokain dan hashishsh (ganja) digunakan secara umum dalam lingkungan sosial semacam itu."Begitu bunyi kawat yang diteken konsul AS di Jeddah, Martin Quinn, yang menambahkan, pesta bawah tanah sedang "berkembang dan berdenyut" di Arab Saudi. Sejumlah dokumen yang dibocorkan itu, ada juga diplomat Amerika yang membandingkan antara Presiden Iran Ahmadinejad dan Adolf Hitler. Adapun Presiden Perancis Nicolas Sarkozy diledek sebagai kaisar tanpa busana. Olok-olok untuk Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin adalah seekor anjing alpha. Sedangkan Presiden Afganistan Hamid Karzai dikatakan sebagai orang yang didorong oleh paranoia.

Kawat diplomatik yang sudah mulai dibocorkan Wikileaks itu baru segelintir. Situs ini memiliki 250 ribu dokumennya, termasuk di antaranya adalah 3000 lebih kawat diplomatic dari Kedubesnya yang ada di Indonesia. Hingga kini belum ada dokumen yang berasal dari Indonesia yang sudah dibocorkan.

Dengan “kemashyurannya” itu,  Wikileaks juga sempat mengalami permasalahan finansial. Pada Februari lalu, situs itu menunda aktivitasnya akibat kekurangan dana operasional. Donasi dari individu-individu dan sejumlah organisasi menyalamatkan situs ini.

Assange mengaku bahwa situs asuhannya itu sedang mengalami pertumbuhan hebat dan telah menerima jumlah materi yang luar biasa. “Jumlahnya melebihi kemampuan kami dalam mempublikasikannya ke publik,” ujar Assange singkat, Februari silam.

Sebagai dampaknya, situs itu harus berevolusi dan berharap dapat mendirikan sejumlah cabang-cabang independen di seluruh dunia. Fungsinya, sebagai penengah antara sumber-sumber berita dan pihak media massa. Sebuah fungsi yang menurut Assange merupakan fungsi terbaik yang mampu dijalankan oleh Wikileaks.

“Wikileaks menyediakan sebuah hubungan alamiah antara seorang jurnalis dan seorang sumber dengan kami bertindak sebagai di tengah melakukan fungsi terbaik yang dapat kami lakukan,” ujar Assange. Sejak pembocoran dokumen itulah masalah mulai mengganggu Wikileaks. Di antaranya adalah pemblokiran yang dilakukan sejumlah lembaga keuangan dunia, seperti Visa dan Mastercard, Paypal juga ikut memblokirnya. Bahkan, alamat WikiLeaks.Org dihapus permanen oleh penyedianya, EveryDNS.net. Assange dan timnya menyewa tiga domain baru di Eropa, yaitu WikiLeaks.de (Jerman), WikiLeaks.fi (Finlandia), dan WikiLeaks.nl (Belanda).

Wikileaks pun di “tendang” dari Amazon.com yang selama ini jadi tempat “nongkrong” DNS nya Wikileaks.org dikarenakan Wikileaks dianggap tidak mematuhi peraturan Amazon.com yaitu menyebarkan konten tapi Wikileaks tidak mempunyai hak atas konten tersebut. Setelah di “tendang” mereka pun berpindah ke server Perancis OVH, yakni provider internet terbesar di Perancis sekaligus terbesar ke dua di wilayah Eropa.

Tak hanya itu saja mereka pun mulai dijauhi oleh perusahaan-perusahaan yang tidak ingin dianggap mendukung Wikileaks, akan tetapi Wikileaks tidak sendirian mereka pun menggalang bantuan.  “WikiLeaks saat ini sedang dalam serangan besar. Untuk membuat mustahil usaha menghapus WikiLeaks sepenuhnya dari internet, kami butuh bantuan Anda, Jika Anda memiliki server berbasis unix yang hosting website di internet dan Anda ingin memberikan WikiLeaks sebagian dari sumber hosting Anda, maka Anda dapat membantu,” Kira-kira begitulah isi himbauan kepada masyarakat dunia maya untuk membantu mereka, dan usaha mereka tidak sia-sia 355 mirror telah siap untuk membentengi WikiLeaks.
 
Dikutip dari berbagai sumber.