oleh Ustadz Yusuf Mansyur.
Suatu hari,ibu saya meminta ayahku membeli ikan dipasar.Kemudian,saya pergi bersama ayah saya.
Setelah
ikan dibeli,kami memerlukan seseorang untuk membawanya.Di saat itu,ada
seorang pemuda yang sedang berdiri didekat kami.Pemuda itu berkata,Wahai
bapak,apakah bapak memerlukan bantuan saya untuk membawa ikan itu?Ya,
benar! kata ayah saya. Kemudian,pemuda itu membawa ikan di atas
kepalanya dan turut bersama kami ke rumah.
Di tengah
perjalanan,kami mendengar suara azan.Pemuda itu berkata, Penyeru Allah
telah memanggil. Izinkanlah saya berwudhu, barang ini akan saya bawa
setelah shalat nanti. Apabila bapak bersedia, silakan menunggu, jika
tidak, silakan bawa sendiri.
Setelah berkata demikian, ia meletakkan
ikan-ikan itu dan pergi ke masjid. Ayahku berpikir, pemuda itu mempunyai
keyakinan yang begitu kuat kepada Allah SWT, bagaikan seorang
waliyullah. Akhirnya ayah meletakkan ikan-ikan itu,kemudian kami pergi ke
masjid.
Setelah kembali dari masjid,ternyata ikan-ikan itu masih
berada di tempatnya. Lalu, pemuda itu mengangkat kembali ikan-ikan tadi
dan bersama menuju rumah.
Setibanya di rumah,ayah menceritakan
peristiwa tersebut kepada ibu. Ibu berkata kepada pemuda tadi, Simpanlah
ikan-ikan itu, mari makan bersama kami, setelah itu kamu boleh pulang.
Tetapi
pemuda itu menjawab, Maaf ibu, saya sedang berpuasa. Ayah berkata, Kalau
begitu datanglah kesini nanti petang dan berbukalah di sini.
Pemuda
itu berkata, Biasanya,jika saya telah berangkat maka saya tidak akan
kembali lagi. Tetapi untuk kali ini, saya akan pergi ke masjid dan petang
nanti saya akan kembali kemari.
Sesudah itu, dia pergi dan meminta
untuk tinggal si sebuah masjid di dekat rumah. Pada petang harinya
setelah Maghrib, pemuda tadi datang dan makan bersama kami. Setelah
makan, kami menyiapkan sebuah kamar untuknya agar ia dapat beristirahat
tanpa diganggu oleh siapapun.
Di sebelah rumah kami, ada seorang
wanita tua yang lumpuh. Kami benar-benar terkejut ketika melihatnya dapat
berjalan. Kami bertanya, Bagaimana engkau dapat sembuh? Wanita tua itu
menjawab, Saya didoakan oleh tamu Anda agar kaki saya disembuhkan dan
Allah mengabulkan doanya.
Ketika kami mencari pemuda itu, ternyata dia telah meninggalkan kamarnya. Pemuda itu pergi tanpa diketahui oleh siapa pun.
Kisah
yang terdapat di dalam Kitab Fadhail Amal, karya Maulana Muhammad
Zakariyya al-Kandhalawi di atas, memberikan pelajaran berharga. Yakni di
antara rahasia mendirikan shalat lima waktu diawal waktu dengan
berjamaah akan menjadikan doa-doanya cepat diijabah. Itu karena orang
yang mendirikan shalat lima waktu diawal waktu dengan berjamaah adalah
orang yang bersih dari dosa.
Sesungguhnya shalat lima waktu itu menghilangkan dosa-dosa sebagaimana air menghilangkan kotoran. (HR Muslim).
Selain itu,karena ia mendahulukan panggilan Allah dari panggilan selain-Nya.
( Pelajaran yang bisa dipetik )
Untuk
itu ketika azan berkumandang mari kita segera penuhi panggilan Allah
untuk melaksanakan shalat pada awal waktu dengan berjamaah. Agar doa-doa
kita mustajab dan mendapat kedudukan yang tinggi di sisi Allah
SWT. Kemudian merefleksikan hasil shalat tersebut dengan diperkuat ibadah
sunnah lainnya seperti puasa agar lahir rasa qonaah, bersedekah bisa
dengan tenaga yang ditunjukkan pemuda tersebut, lalu berdakwah
mencontohkan kepada orang lain si pemuda bela-belain shalat awal
waktu, kemudian banyak istighfar dan berdzikir karena kekhilafan bisa
terjadi kapan saja tanpa kita sadari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar