SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Blog Pribadi Atma Winata Nawawi

Kamis, 29 Januari 2009

Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Barack Obama mencetak sejarah saat menang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada Rabu waktu setempat untuk menjadi presiden pertama keturunan Afrika-Amerika dalam sejarah negara itu. Kantor berita AP mencatat Obama menjanjikan beberapa hal terkait masalah terkini dalam kampanyenya. Dalam soal Afganistan, Obama menjanjikan memindahkan lebih dari 7.000 tentara dari Irak untuk memperkuat sekitar 32.000 tentaranya di sana. Dia juga menjanjikan serangan tunggal pada sasaran utama teroris di Pakistan, asal terungkap keberadaannya dan “jika Pakistan tidak mampu atau tak mau bertindak atas mereka”. Pada masalah Kuba, presiden ke-44 Amerika Serikat itu berjanji mencabut larangan perjalanan keluarga dan pengiriman uang oleh warga Amerika Serikat keturunan Kuba ke kampung halaman mereka. Dia juga siap bertemu dengan pemimpin Kuba Raul Castro tanpa syarat, serta mengurangi embargo perdagangan jika Havana “mulai membuka Kuba pada demokrasi”. Terhadap isu hukuman mati, politisi berusia 47 tahun itu mendukung hukuman tersebut, asalkan diberikan untuk kejahatan yang bisa “diberi hukuman apa pun oleh masyarakat”. Di Illinois, Obama juga menyetujui undang-undang, yang mewajibkan rekaman video interogasi dan pemeriksaan pengakuan dalam perkara dengan tuntutan hukuman mati serta melakukan perubahan dalam sistem, yang dianggap korup. Pada persoalan pendidikan, presiden yang mewakili kelompok etnik minoritas Amerika-Afrika tersebut menjanjikan paket 18 miliar dolar Amerika Serikat untuk pendidikan pra-taman kanak-kanak bagi seluruh warga. Dia juga menjanjikan kenaikan gaji guru dikaitkan dengan hasil ujian, memperbaiki undang-undang Pendidikan untuk Semua Anak (NCLB), yang bisa mengukur prestasi anak, serta mengembangkan subyek tertentu, seperti, musik atau seni. Selain itu, perangsang uang kuliah hingga 4.000 dolar Amerika Serikat bagi mahasiswa bekerja amal hingga 100 jam setiap tahun juga disediakan. Sebagian dana untuk memenuhi janji tersebut akan diperoleh Obama dengan cara mencabut pasal potongan pajak perusahaan untuk pembayaran gaji CEO serta menunda seluruh misi NASA. Terkait permasalahan energi dan pemanasan global, Obama –yang pernah tinggal di Indonesia beberapa tahun– menjanjikan paket 150 miliar dolar Amerika Serikat dalam 10 tahun untuk pengembangan bahan bakar nabati, tenaga matahari, hibrida, teknologi batubara bersih dan teknologi lain ramah lingkungan. Dia mewajibkan pengurangan emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lain sekitar 80 persen dari tingkat tahun 1990 pada 2050 dengan memanfaatkan sistem perdagangan berbasis pasar, yang akan membuat energi mahal. Pada hal sama, dia juga akan membatasi pemboran minyak dan gas lepas pantai dan mengusulkan pajak “windfall profit” pada perusahaan minyak besar hingga 1.000 dolar Amerika Serikat. Obama juga akan mengeluarkan kebijakan mewajibkan penggunaan etanol hingga 60 juta galon setahun dan penggunaan 25 persen energi terbarukan, seperti, angin, sinar matahari, dan biomass. Potongan pajak hingga 7.000 dolar Amerika Serikat untuk pembelian mobil ramah lingkungan diharapkan dapat menambah kendaraan hibrida hingga satu juta mobil pada 2015. Untuk menyelesaikan kemelut keuangan, Obama menjanjikan potongan pajak 3.000 dolar Amerika Serikat selama dua tahun bagi dunia industri atas setiap lapangan kerja baru dan memungkinkan penarikan 15 persen dana pensiun hingga maksimal 10.000 dolar Amerika Serikat tanpa penalti, kecuali untuk pajak. Selain itu, dia juga akan memperpanjang penundaan pajak bagi usaha kecil untuk menghapus buku investasi hingga 250.000 dolar dan mempermudah pinjaman usaha kecil senilai lima miliar dolar, sehingga nilai total proposal tersebut mencapai 60 miliar dolar. Dia juga mewajibkan pembekuaan 90 hari pada beberapa perkara penyitaan rumah. Lobi pada anggota Kongres atas paket penyelamatan 700 miliar dolar juga akan digencarkan. Masih pada masalah sama, Obama akan terus memberikan tunjangan pengangguran dan menawarkan potongan pajak 10 persen dari pembayaran bunga kredit perumahan tahunan bagi yang kesulitan. Atas soal pernikahan sejenis, Obama –yang akan dilantik pada 20 Januari 2009– menentang perubahan undang-undang yang ingin mensahkannya dan menegaskan kekuatan negara bagian dalam meresmikan pernikahan. Pada masalah penggunaan senjata api, Obama mendukung upaya penuntutan bagi pembuat dan penjual senjata api. Di Illinois, dia juga mendukung larangan peredaran senjata semiotomatis dan senjata api genggam apa pun. Untuk menyelesaikan masalah kesehatan, dia mendukung tunjangan kesehatan bagi semua anak-anak, bukan dewasa. Dia juga mengusulkan tunjangan kesehatan bagi seluruh pekerja, termasuk pekerja federal. Dia juga mengusulkan belanja 50 miliar dolar untuk teknologi informasi dalam lima tahun ke depan dalam rangka mengurangi beban biaya kesehatan. Seluruh janji untuk bidang kesehatan itu kemungkinan membebani negara 1,6 triliun dolar dalam 10 tahun. Pada persoalan imigrasi, Obama mendukung undang-undang 2006, yang memberi status warga negara pada imigran gelap atas syarat tertentu, seperti, kecakapan berbahasa Inggris serta kesediaan membayar pajak dan denda. Terhadap masalah Iran, meski pada awalnya menyatakan siap bertemu dengan Presiden Ahmadinejad tanpa syarat, Obama kini seperti ragu. “Ahmadinejad adalah orang yang tepat untuk ditemui sekarang” dan mengatakan diplomasi langsung dengan pemimpin Iran akan memberi kredibilitas pada Amerika Serikat untuk menekan pemberian sanksi internasional. Dia juga siap meningkatkan tekanan diplomasi pada Teheran sebelum Israel memutuskan menyerang sarana nuklir Iran. Pada isu Irak, Obama menentang penambahan pasukan dan pernah menentang undang-undang belanja tentara pada Mei 2007. Dia mengatakan akan menarik pasukannya di Irak dalam 16 bulan. Tentang masalah jaminan sosial, Obama menolak menjanjikan kenaikan pajak penghasilan bagi penduduk berpenghasilan sampai dari 250.000 dolar setahun. Saat ini, pajak penghasilan dikenakan pada penerimaan di atas 102.000 dolar pertahun. Namun, dia menolak kenaikan pembatasan umur bagi penerima tunjangan. Untuk masalah pajak, Obama akan menaikkan pajak penghasilan bagi keluarga yang menghasilkan lebih dari 250.000 dolar dan bagi pribadi dengan gaji 200.000 dolar serta menaikkan pajak perusahaan. Dia juga akan memberikan potongan pajak 80 miliar dolar bagi pekerja miskin dan orang tua, termasuk melipattigakan potongan pajak penerimaan pekerja berpendapatan minim. Pengenaan pajak bagi pekerja berusia lanjut dengan penghasilan di bawah 50.000 dolar juga akan dihapuskan. Potongan bunga pinjaman perumahan bisa diberikan kepada pemilik rumah berpendapatan kecil, yang tidak menikmati potongan bunga karena tidak memperinci pajak mereka. Lembaga swadaya masyarakat Tax Policy Center memperkirakan penghapusan pajak senilai 1.118 dolar Amerika Serikat bakal diberikan kepada 20 persen pembayar pajak menengah, yaitu dengan penghasilan antara 37.600 dolar hingga 66.400 dolar. Sementara pada masalah perdagangan, Obama menjanjikan membuka kembali Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) untuk memperkuat penegakan standar perburuhan dan lingkungan. Pada 2004, dia mengusulkan penggiatan kembali kesepakatan perdagangan yang sudah ada, bukan merevisi.

Tidak ada komentar: